Rabu, 20 Januari 2016
Rabu, 06 Januari 2016
Tamiya Project Dadakan
Dadakan :)
Proses Pemasangan Decal
Pemasangan Decal Selesai & akan segera di cat oleh Pemiliknya
===========================================================
Setelah di Cat oleh PemilikNya
Selasa, 05 Januari 2016
Diecast Valencia05 S18
Valencia05 S18
Musim 2005 dibuka lagi-lagi dengan pertarungan Rossi dan Gibernau. Di seri pembuka yaitu Grand Prix Spanyol, Gibernau memimpin hampir di seluruh balapan di kandangnya sendiri itu, dibuntuti Rossi dari jarak dekat.
Di putaran akhir, Rossi menyerang dan melewati Gibernau lalu membuat jarak. Namun kemudian pembalap Italia itu melakukan kesalahan yang membuat Gibernau bisa kembali memimpin. Di tikungan terakhir, Rossi menyalip Gibernau dengan cara yang sangat agresif hingga menyenggol motor lawannya dan mengirimnya ke luar trek.
Untungnya Gibernau tak jatuh dan bisa finis kedua. Manuver Rossi itu menjadi salah satu yang paling banyak diperdebatkan, antara ilegal atau brilian, namun Rossi sempat disoraki dan dicemooh para penonton Spanyol usai balapan.
Ternyata perlawanan Gibernau tak berlanjut di seri-seri berikutnya, dan justru rekan setimnya Marco Melandri yang menjadi penantang Rossi.
Musim itu kembali menjadi milik Rossi, di mana dia juara dengan 367 poin, terpaut jauh 147 poin dari peringkat dua Melandri, sementara Gibernau hanya di posisi delapan klasemen akhir.
Di putaran akhir, Rossi menyerang dan melewati Gibernau lalu membuat jarak. Namun kemudian pembalap Italia itu melakukan kesalahan yang membuat Gibernau bisa kembali memimpin. Di tikungan terakhir, Rossi menyalip Gibernau dengan cara yang sangat agresif hingga menyenggol motor lawannya dan mengirimnya ke luar trek.
Untungnya Gibernau tak jatuh dan bisa finis kedua. Manuver Rossi itu menjadi salah satu yang paling banyak diperdebatkan, antara ilegal atau brilian, namun Rossi sempat disoraki dan dicemooh para penonton Spanyol usai balapan.
Ternyata perlawanan Gibernau tak berlanjut di seri-seri berikutnya, dan justru rekan setimnya Marco Melandri yang menjadi penantang Rossi.
Musim itu kembali menjadi milik Rossi, di mana dia juara dengan 367 poin, terpaut jauh 147 poin dari peringkat dua Melandri, sementara Gibernau hanya di posisi delapan klasemen akhir.
Diecast VR Rainbow S18
Rainbow S18
Musim 2007 menyuguhkan kejutan lain di MotoGP. Rossi menunggangi motor baru Yamaha YZR-M1 800 cc namun di balapan perdana di Qatar, dia dikalahkan Casey Stoner di atas motor Ducati.
Stoner ketika itu dikenal sebagai salah satu pembalap yang sering terjatuh dan kurang konsisten, sedangkan motor Ducati yang baru masuk tahun kelima di ajang MotoGP belum pernah bisa menunjukkan dominasinya.
Rossi memenangi seri kedua dan penggemar MotoGP mulai berpikir business as usual serta melupakan kemenangan Stoner di seri pembuka. Ternyata kiprah Stoner di Qatar bukan sambil lalu saja, karena berikutnya dia terus melahap kemenangan demi kemenangan hingga total mengoleksi 10 tropi grand prix musim itu.
Stoner menjadi juara dunia untuk pertamakalinya yang juga menjadi gelar pertama Ducati di MotoGP.
Rossi sendiri butuh waktu lama hingga paruh kedua musim itu untuk bisa meraih kemenangangrand prix-nya yang kedua. Lebih parah lagi, di seri penutup Dani Pedrosa juara dan Rossi gagal finis, sehingga dia tercecer ke urutan tiga klasemen hanya beda 1 poin di bawah Pedrosa.
Sejak Rossi berkiprah di kelas 125cc pada 1996 sampai akhir musim 2007, juara ketiga itu merupakan hasil terburuk yang dia raih.
Rossi waktu itu menunjukkan kekagumanya pada kombinasi Stoner dan Ducati dengan mengatakan satu-satunya cara mengalahkan Stoner adalah “dengan menodongkan pistol di kepalanya.”
Stoner ketika itu dikenal sebagai salah satu pembalap yang sering terjatuh dan kurang konsisten, sedangkan motor Ducati yang baru masuk tahun kelima di ajang MotoGP belum pernah bisa menunjukkan dominasinya.
Rossi memenangi seri kedua dan penggemar MotoGP mulai berpikir business as usual serta melupakan kemenangan Stoner di seri pembuka. Ternyata kiprah Stoner di Qatar bukan sambil lalu saja, karena berikutnya dia terus melahap kemenangan demi kemenangan hingga total mengoleksi 10 tropi grand prix musim itu.
Stoner menjadi juara dunia untuk pertamakalinya yang juga menjadi gelar pertama Ducati di MotoGP.
Rossi sendiri butuh waktu lama hingga paruh kedua musim itu untuk bisa meraih kemenangangrand prix-nya yang kedua. Lebih parah lagi, di seri penutup Dani Pedrosa juara dan Rossi gagal finis, sehingga dia tercecer ke urutan tiga klasemen hanya beda 1 poin di bawah Pedrosa.
Sejak Rossi berkiprah di kelas 125cc pada 1996 sampai akhir musim 2007, juara ketiga itu merupakan hasil terburuk yang dia raih.
Rossi waktu itu menunjukkan kekagumanya pada kombinasi Stoner dan Ducati dengan mengatakan satu-satunya cara mengalahkan Stoner adalah “dengan menodongkan pistol di kepalanya.”