Gudang Hantu Indonesia “Hantu Penambang”
BALIKPAPAN - Mal Balcony City Balikpapan tidak henti-hentinya memberikan hiburan kepada masyarakat Kota Minyak. Setelah sukses menggelar adrenaline show dengan tema “Dermaga Angker” pada 2012, kali ini akan menyajikan konsep baru, yakni “Goa Tambang Angker”. “Untuk tahun ini kami bekerja sama dengan Gudang Hantu Indonesia dari Jakarta. Kalau tahun lalu, kami kerja sama dengan Rumah Hantu Indonesia (RHI). Jadi sekarang beda manajemennya,” kata Chief Lease Promotion Balcony City, Alen Stefenly Tampemawa kepada Kaltim Post, Sabtu (16/2).
Adreanaline show yang diselenggarakan ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan manajemen Mal Balcony City untuk memeriahkan ulang tahun ke-116 Kota Balikpapan. “Tahun lalu, kami juga menggelar event seperti ini, timing-nya pas dengan HUT Balikpapan,”tambah Alen, sapaan akrabnya. Event ini rencananya berlangsung selama 40 hari, dimulai 21 Februari sampai 1 April 2013. Dengan melibatkan sekira 25 kru yang berasal dari Gudang Hantu Indonesia, show ini digelar di Upperground Mal Balcony City arena seluas 200 meter persegi.
Untuk dimulainya show ini, manajemen akan membuka pada pukul 12.00 Wita hingga 22.00 Wita. Harga tiketnya pun cukup terjangkau. Hanya Rp 20 ribu pada weekdays (Senin-Jumat) dan Rp 25 ribu pada weekend (Sabtu-Minggu). Pihak Mal Balcony City menargetkan jumlah pengunjung selama 40 hari penyelenggaraan show, sebanyak 60 ribu orang. Jumlah ini berkaca dari penyelenggaraan RHI pada tahun lalu. “Target kami untuk weekdays sebanyak 1.200 orang dan weekend sebanyak 2.500 orang. Jumlah ini kami peroleh dari penyelenggaran RHI tahun lalu,” tuturnya.
Pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai, mengingat banyaknya permintaan agar event seperti ini kembali digelar oleh pihak mal. “Banyaknya permintaan yang ingin adrenaline show seperti ini digelar lagi ke akun Facebook kami. Karena itu kami optimistis target pengunjung yang telah kami tetapkan bakal tercapai,” tegasnya.
Event ini mengambil kisah fiksi tentang sebuah tempat pertambangan di suatu desa terpencil di Indonesia. Tempat yang dijadikan lokasi pertambangan tersebut adalah sebuah tanah yang terlarang untuk dimasuki oleh orang luar. Akan tetapi dengan arogansinya, seorang investor masuk dan melakukan aktivitas pertambangan di atas tanah adat yang dianggap “terlarang” tersebut. Alhasil, akibat dari keserakahan investor, maka tanah sakral yang dijadikan lokasi pertambangan membuat “penunggu” yang ada di sana (tanah adat) marah. Kecelakaan pun terjadi dan membuat puluhan pekerja tambang yang sedang melakukan aktivitasnya tewas, di dalam areal tambang tersebut.
“Ide ini muncul karena kami ingin menyesuaikan dengan kondisi yang ada di Kaltim. Di daerah ini ‘kan banyak sekali pertambangan jadi dengan menghadirkan adrenaline show yang dekat dengan masyarakat, kami ingin menghadirkan chesmitry daripada menyajikan show yang ada di luar Kaltim,” terangnya.
Hantu yang ditampilkan pun, tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. “Hantu lokal” Indonesia, seperti Pocong, Kuntilanak, dan Suster Ngesot masih akan hadir ”menghibur” para pengunjung yang mengikuti show ini. “Karena setting-nya pertambangan, kami juga menghadirkan hantu-hantu dengan style penambang. Karena di tambang juga ada klinik, kami juga hadirkan hantu dokter, yang semakin menguji adrenalin pengunjung,” ujar Alen. Yang jelas, dengan menggelar show “Goa Tambang Angker” ini, pihaknya tidak menyinggung suatu lokasi pertambangan yang ada di Kalimantan. “Yang kami sajikan ini, adalah adrenaline show murni, yang murni menggunakan talent manusia. Tanpa adanya unsur mistis dan kisah ini adalah fiksi,” ucapnya.
Dalam event yang diselenggarakan manajemen Mal Balcony City ini juga menyiratkan sebuah pesan, bahwa manusia tidak boleh seenaknya mengeskploitasi hasil alam sebuah daerah, terutama daerah ada yang memiliki unsur magis. Istilahnya adalah, “Di mana tanah dipijak, Di situ langit dijunjung”. “Makanya, datang dan saksikan sendiri, hiburan yang kami sediakan ini. Nikmati adrenalin Anda terguncang selama show berlangsung,”ajaknya.
